
MITOSBOLA – Situasi kontrak Vinicius Junior kembali menjadi perhatian utama di Real Madrid. Bintang Brasil yang menjadi andalan lini depan Los Blancos masih belum menandatangani perpanjangan kontrak meski sebelumnya telah mencapai kesepakatan verbal.
Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan internal klub yang khawatir akan masa depan salah satu aset termahal mereka. Negosiasi yang mandek membuka celah bagi berbagai spekulasi dan rumor yang beredar luas.
Media Spanyol mengungkapkan bahwa perselisihan utama terletak pada besaran gaji yang diminta Vinicius. Sang pemain menginginkan kompensasi finansial yang setara dengan Kylian Mbappe.
Sikap diam manajemen Real Madrid justru memicu munculnya berbagai dugaan, termasuk kemungkinan rayuan dari Saudi Pro League. Meskipun belum ada pendekatan formal, liga Timur Tengah tersebut mulai memantau perkembangan situasi.
Tuntutan Gaji Jadi Batu Sandungan
Kesepakatan verbal antara Vinicius dan Real Madrid telah tercapai pada Januari silam. Namun hingga saat ini, perjanjian tersebut belum direalisasikan dalam bentuk penandatanganan resmi.
Akar permasalahan terletak pada aspek finansial yang menjadi titik perselisihan utama. Keinginan Vinicius untuk memperoleh gaji sebanding dengan Mbappe tidak masuk akal menurut jajaran manajemen Madrid.
Perbedaan visi inilah yang menyebabkan proses negosiasi mengalami stagnasi berkepanjangan. Klub berpendirian tegas untuk tidak merusak struktur penggajian yang sudah mapan, terlepas dari seberapa vital peran pemain tersebut di lapangan.
Real Madrid Belajar dari Kasus Ramos
Menghadapi situasi yang semakin rumit, mantan bek Real Madrid Rafa Alkorta memberikan pandangannya. Dalam perbincangannya dengan El Larguero, ia menasihati Vinicius agar tidak terlalu memaksa kehendak kepada pihak klub.
“Saat ini bukan momentum yang tepat untuk menekan Florentino… Kita semua menyaksikan apa yang menimpa Sergio Ramos,” ujar Alkorta sembari mengingatkan drama kontrak yang terjadi pada 2021. Kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga bahwa tidak ada individu yang dapat mengalahkan institusi Real Madrid.
Pengalaman pahit Ramos yang hampir menyepakati perpanjangan kontrak sebelum akhirnya klub menarik tawarannya secara mendadak menjadi peringatan keras. Presiden Florentino Perez terbukti tidak segan mengambil keputusan tegas ketika merasa dipermainkan.
Masa Depan Masih Menggantung
Pelatih Xabi Alonso memandang Vinicius sebagai komponen vital dalam rencana jangka panjang klub. Namun pihak pemain masih menunjukkan ketidakpuasan terhadap proposal terbaru, sehingga menciptakan ketegangan yang kian meruncing.
Probabilitas kepergian Vinicius pada jendela transfer musim panas mendatang masih relatif rendah. Akan tetapi, jika jalan buntu ini terus berlanjut, dinamika situasi bisa berubah dengan cepat dan tidak terduga.
Real Madrid tetap menempatkan perpanjangan kontrak Vinicius sebagai agenda prioritas utama. Namun klub juga menegaskan sikap yang tidak akan berkompromi jika nilai yang melampaui batas kewajaran yang telah ditetapkan.