Tottenham Juara Liga Europa

MITOSBOLA – Tottenham akhirnya mengangkat trofi setelah 17 tahun penantian! Liga Europa 2024/25 menjadi mahkota kebangkitan mereka usai mengalahkan Manchester United 1-0 di final San Mames, Bilbao.

Gol Brennan Johnson di babak pertama mengukir sejarah baru sekaligus mengantarkan tiket Liga Champions musim depan. Ini adalah gelar Eropa pertama Spurs sejak 1984, sekaligus trofi mayor pertama setelah Piala Liga 2008.

Kemenangan ini juga membuktikan Tottenham kini pun DNA juara di kancah kontinental. Bagi para penggemar, malam di Bilbao adalah puncak dari perjalanan panjang yang penuh liku.

Konsistensi dan Rekor Tottenham di Liga Europa

Musim ini, performa Tottenham di Liga Europa tergolong stabil dan tangguh. Dari 15 laga, mereka meraih 10 kemenangan, 3 hasil imbang, dan hanya kalah dua kali. Mereka mencetak 28 gol dan hanya kebobolan 13.

Kemenangan atas MU di Bilbao mempertegas posisi Spurs sebagai tim tersukses dalam sejarah Liga Europa. Kemenangan itu adalah yang ke-98 mereka di kompetisi ini, terbanyak di antara semua tim. Catatan ini membawa mereka melewati Roma.

Spurs juga menuntaskan misi pribadi di Spanyol. Sebelumnya, mereka belum pernah menang dalam tujuh lawatan ke sana. Kini, kutukan itu resmi berakhir.

Johnson dan Solanke Jadi Bintang

Nama Brennan Johnson jadi pembicaraan usai final. Dia mencetak gol kemenangan di partai puncak, sekaligus menutup Liga Europa musim ini dengan torehan lima gol. Dominic Solanke juga menyumbang lima gol, menunjukkan ketajamannya.

Di belakang mereka, kreativitas Maddison ikut menopang permainan. Dia mencetak tiga gol dan tiga assist, sejajar dengan Pedro Porro dan Dejan Kulusevski dalam urusan umpan kunci. Son Heung-Min juga menyumbang tiga gol penting.

Pedro Porro jadi pemain paling konsisten sepanjang kompetisi. Dia tampil selama 1.098 menit, terbanyak di antara semua pemain Tottenham di Liga Europa musim ini.

Dominasi Penuh atas Manchester United

Laga final jadi catatan manis lainnya bagi Spurs dalam duel kontra MU. Mereka tidak hanya menang di San Mames, tapi juga menyapu bersih seluruh pertemuan musim ini. Dua di Premier League, satu di Carabao Cup, dan terakhir di Liga Europa.

Final di Bilbao juga menambah warna dalam sejarah antarklub Inggris di Eropa. Ini adalah final keenam sesama tim Inggris dalam ajang UEFA, terbanyak dari negara mana pun. Inggris kini mengungguli Spanyol dan Italia.

Menariknya, lima dari enam final Liga Europa terakhir hanya berakhir dengan selisih satu gol. Tottenham jadi contoh terbaru tim yang bisa menang dengan efisiensi dan ketenangan.

Trofi yang Mengubah Narasi

Trofi ini menjadi tambahan penting dalam lemari prestasi Spurs. Kini, mereka mengoleksi tiga gelar UEFA Cup/Liga Europa, setara dengan Atletico Madrid, Inter, Juventus, dan Liverpool. Hanya Sevilla yang masih unggul jauh dengan tujuh gelar.

Trofi ini juga membuka memori lama para fans Tottenham. Terakhir kali mereka merasakan kejayaan Eropa adalah 41 tahun lalu, pada 1984. Kini, sejarah kembali ditulis dengan tinta emas.

Bagi Ange Postecoglou, pencapaian ini jadi bukti keberhasilannya membangun tim juara. Di musim keduanya, dia membawa Tottenham dari tim yang diragukan jadi kampiun Eropa. Ini perjalanan yang patut dikenang.