Fakta Menarik Tentang Trofi Premier League yang Diangkat Liverpool

MITOSBOLA – Liverpool mengangkat trofi itu usai laga terakhir musim ini melawan Crystal Palace di Anfield, Minggu (25/5/2025) malam WIB. Momen ini menjadi puncak pencapaian musim mereka.

Namun, ada banyak hal menarik di balik bentuk dan fungsi trofi tersebut. Termasuk juga bagaimana aturan distribusi medali bagi para juara.

Makna dan Detail Trofi Premier League

Trofi Premier League memiliki dua versi yang sama persis. Satu untuk perayaan juara, satunya disimpan liga.

trofi memuat nama para juara sejak era Premier League . Ukiran tersebut menambah nilai historis dari benda ini.

Ukuran trofi sangat spesifik: tinggi 104 cm dan lebar 61 cm. Beratnya 25,4 kg, di mana bagian dasar mencapai 15,9 kg.

Desain trofi mencerminkan filosofi “Three Lions”. Dua singa pada pegangan, dan sang kapten juara menjadi singa ketiga saat mengangkatnya.

Medali Juara: Fakta dan Ketentuannya

Premier League memberikan 40 medali kepada klub yang menjuarai liga. Medali itu terbuat dari perak dan berdiameter sekitar 5,7 cm.

Pembagian medali , pemain harus memiliki minimal lima penampilan untuk mendapatkan medali.

Jika jumlah pemain yang memenuhi syarat melebihi 39 orang, klub bisa meminta tambahan. Tetapi harus ada izin dari dewan Premier League.

Pada laga penentuan gelar, jika ada dua tim yang berpeluang juara, liga menyiapkan dua lokasi presentasi. Semua dilakukan dengan perencanaan matang.

Liverpool sebagai sang juara mengamankan posisi tiket ke Liga Champions, menjadi salahsatu wakil Inggris lainnya di kompetisi tersebut

Mohamed Salah Pecahkan Rekor dengan Performa Fantastis

Si Raja Mesir menambah koleksi trofi individu dengan meraih Golden Boot dan Playmaker Award Premier League. Salah mencatatkan 29 gol dan 18 assist dalam 38 pertandingan liga, rekor keterlibatan gol tertinggi dalam sejarah Premier League.

Striker berusia 32 tahun itu bahkan menyamakan rekor Alan Shearer dan Andrew Cole dengan 47 goal involvement. Pencapaian gemilang ini semakin istimewa karena Salah tampil di semua laga liga musim ini untuk pertama kalinya dalam kariernya bersama Liverpool.

Gol Salah enam menit menjelang akhir pertandingan memastikan Liverpool tidak kalah di laga terakhir musim. Eksekusi apik dari umpan Cody Gakpo itu menjadi penutup manis performa individual yang luar biasa sepanjang kampanye.

Alexander-Arnold Dapat Standing Ovation di Laga Perpisahan

Trent Alexander-Arnold menerima sambutan meriah dari pendukung Liverpool meskipun akan segera pindah ke Real Madrid. Suporter memberikan apresiasi tulus untuk 20 tahun pengabdian pemain kelahiran Liverpool itu.

Bek kanan berusia 26 tahun itu bahkan sampai menangis karena terharu dengan dukungan luar biasa dari Kop. Situasi ini kontras dengan perlakuan yang diterimanya dua pekan lalu saat melawan Arsenal di kandang.

“Saya tidak tahu apa yang diharapkan setelah kejadian beberapa minggu lalu. Hari ini menjadi hari terbaik dalam hidup saya,” ungkap Alexander-Arnold usai pertandingan melawan Crystal Palace.

Arne Slot Buktikan Transisi Sempurna Pasca Klopp

Keraguan tentang masa depan Liverpool setelah kepergian Jurgen Klopp terbukti tidak beralasan. Arne Slot berhasil memimpin tim dengan luar biasa, bahkan melampaui ekspektasi tertinggi yang dipasang untuknya.

Pelatih asal Belanda itu menerima sambutan hangat dari Kop saat namanya diumumkan. Prestasinya mengantarkan Liverpool ke puncak Premier League sejak November dan tidak pernah terkejar lagi, menunjukkan kualitas taktis dan kepemimpinannya.

Petinggi klub, Tom Werner, yang hadir langsung dari Amerika Serikat, memuji kerja luar biasa Slot. “Ini hari yang sangat emosional dan musim yang magis. Arne layak mendapat kredit besar sebagai pelatih luar biasa yang otentik,” ujar Werner.

Sentuhan Kelas Van Dijk Libatkan Legenda Hansen

Kapten Liverpool menunjukkan gestur berkelas dengan melibatkan Alan Hansen dalam upacara penyerahan trofi. Legenda The Reds yang terakhir kali mengangkat trofi liga di Anfield 35 tahun lalu itu menyerahkan piala kepada penerusnya.

Hansen, mantan bek tengah dan kapten Liverpool era kejayaan, terlihat bangga menyaksikan tradisi kepemimpinan di klub ini berlanjut. Keputusan Van Dijk untuk menghadirkan sosok ikonik tersebut mencerminkan rasa hormat terhadap sejarah dan warisan Liverpool.