12 Kandidat Terkuat Ballon dOr 2025

MITOSBOLA – Persaingan menuju Ballon dOr 2025 semakin sengit. Usai PSG menjuarai Liga Champions, nama Ousmane Dembele mencuat sebagai calon kuat peraih trofi individual paling prestisius di dunia sepak bola.

Menariknya, sejumlah nama besar justru tersingkir dari radar. Vinicius Junior, kandidat utama Ballon d’Or tahun lalu, hanya menempati peringkat ke-17 dalam Power Ranking, bahkan masih unggul satu tingkat dari rekan setimnya di Real Madrid, Jude Bellingham.

12. Gianluigi Donnarumma (PSG)

Donnarumma kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu penjaga gawang elite dunia. Ia mencatat 13 clean sheet dan memainkan peran krusial dalam keberhasilan PSG merebut empat gelar sekaligus: Liga Champions, Ligue 1, Coupe de France, dan Trophee des Champions.

Meski posisi kiper jarang mendapat sorotan dalam ajang Ballon d’Or, aksi heroiknya, terutama saat melawan Aston Villa dan Arsenal di babak gugur Liga Champions, patut mendapat apresiasi tinggi.

11. Robert Lewandowski (Barcelona)

Di usia 36 tahun, Lewandowski membuktikan bahwa dirinya masih tajam. Ia mengemas 44 gol dan lima assist sepanjang musim, berkontribusi besar dalam keberhasilan Barcelona meraih treble domestik di bawah asuhan Hansi Flick.

Meski tak lagi secepat masa jayanya, efisiensi dan naluri mencetak golnya tetap luar biasa. Ia layak diperhitungkan dalam jajaran 10 besar Ballon d’Or.

10. Harry Kane (Bayern Munchen)

Penantian panjang Kane akhirnya berakhir dengan trofi Bundesliga. Ia mencetak 43 gol dan 13 assist, tampil konsisten dan komplet sebagai ujung tombak Bayern.

Walau gagal membawa tim lolos ke semifinal Liga Champions, Kane tetap menunjukkan level permainan elite. Musim ini menjadi bukti bahwa ia masih berada di puncak performa.

9. Pedri (Barcelona)

Musim ini menandai kebangkitan Pedri usai lepas dari masalah cedera. Meski hanya mencatat enam gol dan sembilan assist, perannya dalam mengatur permainan dan kreativitas di lini tengah Barcelona sangat vital.

Penampilannya di final Copa del Rey menjadi bukti pengaruh besarnya. Kendati gagal menembus final Liga Champions, Pedri kembali menegaskan statusnya sebagai gelandang papan atas dunia.

8. Achraf Hakimi (PSG)

Hakimi menunjukkan performa komplet sebagai bek kanan. Ia mencetak 10 gol, menyumbang 15 assist, dan menjadi bagian dari pertahanan PSG yang mencatat 20 clean sheet.

Lebih dari itu, Hakimi mencetak gol di tiga fase krusial Liga Champions: perempat final, semifinal, dan final. Kontribusi dalam momen besar menjadi nilai plus tersendiri baginya.

7. Khvicha Kvaratskhelia (PSG)

Meski statistiknya tak mencolok, pengaruh Kvaratskhelia sangat signifikan. Ia membawa Napoli juara Serie A sebelum pindah ke PSG, lalu langsung jadi elemen penting dalam sukses mereka di Liga Champions.

Dengan 14 gol dan 11 assist, ia mencetak beberapa gol krusial, termasuk tendangan spektakulernya ke gawang Aston Villa. Musim ini membuktikan bahwa musim cemerlangnya di Napoli bukan kebetulan semata.

6. Desire Doue (PSG)

Nama Desire Doue mulai ramai dibicarakan setelah tampil luar biasa di musim debutnya bersama PSG. Pemain 19 tahun ini menyumbang 15 gol dan 16 assist, serta tampil gemilang di partai-partai penting, termasuk final Liga Champions dan Coupe de France.

Ia menunjukkan mentalitas pemain besar di usia muda, dan jika performanya berlanjut, bukan tak mungkin ia segera masuk lima besar dalam perebutan Ballon d’Or.

5. Kylian Mbappe (Real Madrid)

Musim pertama Mbappe di Real Madrid tak sepenuhnya berjalan mulus, namun ia tetap produktif dengan 43 gol. Hat-trick ke gawang Manchester City menjadi salah satu penampilan terbaiknya.

Sayangnya, Madrid gagal meraih trofi utama musim ini, yang sedikit meredupkan kans Mbappe untuk merebut Ballon d’Or. Meski begitu, Sepatu Emas Eropa hampir pasti jadi miliknya.

4. Mohamed Salah (Liverpool)

Di bawah pelatih anyar Arne Slot, Salah kembali tampil tajam dengan koleksi 36 gol dan 24 assist. Ia membawa Liverpool menjuarai Premier League dan menjadi poros utama permainan tim.

Kekalahan di babak 16 besar Liga Champions serta kegagalan di Piala Carabao sedikit mengurangi momentum, namun secara keseluruhan, Salah tetap layak diperhitungkan sebagai kandidat papan atas.

3. Raphinha (Barcelona)

Raphinha muncul sebagai salah satu kejutan terbesar musim ini. Ia menjadi tokoh utama di balik kesuksesan Barcelona meraih treble domestik dengan mencetak 39 gol dan 25 assist.

Performanya penuh determinasi dan ketajaman, menjadikannya salah satu pemain paling konsisten sepanjang musim. Wajar jika kini ia masuk tiga besar calon peraih Ballon d’Or.

2. Lamine Yamal (Barcelona)

Masih berusia 17 tahun, tapi Yamal menunjukkan kualitas yang melebihi usianya. Ia mencatat 19 gol dan 26 assist dalam musim penuh pertamanya, menjadi motor serangan Blaugrana.

Penampilannya di semifinal Liga Champions melawan Inter Milan menjadi sorotan dunia. Jika ia terus berkembang dengan konsistensi seperti ini, masa depannya sangat cerah, bahkan sebagai calon peraih Ballon d’Or di masa mendatang.

1. Ousmane Dembele (PSG)

Musim ini menjadi tonggak penting dalam karier Dembele. Setelah sekian lama dicap inkonsisten di Barcelona, ia tampil luar biasa bersama PSG. Ia membukukan 35 gol dan 15 assist, serta berperan besar dalam keberhasilan PSG menyapu bersih empat gelar.

Gol dan assist-nya di berbagai momen krusial, termasuk dua assist di final Liga Champions, membuktikan bahwa ia kini telah berkembang menjadi pemain kelas dunia yang sebenarnya. Jika ada saat yang tepat bagi Dembele untuk merebut Ballon d’Or, maka musim ini adalah saatnya.